Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov mendadak menjadi perhatian dunia. Setelah mengeluarkan pernyataan keras, dan menyebut pemimpin Myanmar sebagai rezim setan. Karena telah melakukan pembantaian sadis terhadap Muslim Rohingya.

Siapa sebenarnya sosok Ramzan Kadyrov itu? Berikut profilnya.

Presiden Panutan

Bernama lengkap Ramzan Akhmadovich Kadyrov, lahir di Tsentoroi, Chechen-Ingush ASSR, Chechnya tanggal 5 Oktober 1976. Di usia yang masih sangat muda ia dilantik menjadi presiden Republik Chechnya, pada tanggal 15 Februari 2007 penunjukan Presiden Vladimir Putin, Chechnya adalah salah satu negara pecahan Uni Sovyet di masa lalu .  Sebelumnya, Ramzan Kadyrov adalah komandan militer yang tangguh dalam menghadapi pasukan Rusia demi membela rakyat Chechen.

Presiden Ramzan Kadyrov adalah sosok yang sangat teguh dalam ketaatan menjalankan syariat Islam. Di bawah kepemimpinannya, ia memberi dukungan penuh kepada muslimah yang ingin berhijab. Ia juga melarang praktik perjudian dan minuman keras. Ketika terjadi penghinaan atas diri Nabi Muhammad SAW oleh kartunis Denmark, ia bereaksi sangat keras.

Ia menyebut Denmark sebagai negara yang mendukung terorisme karena ulah salah satu warganya yang menghina Islam atas nama kebebasan.  Lebih jauh, Kadyrov melarang semua turis yang berkewarganegaraan Denmark memasuki wilayah Chechnya. Ia juga melarang aktivitas LSM Denmark di Chechnya. Bahkan Kadyrov menghalalkan darah pelukis kartun nabi untuk ‘dikubur hidup-hidup’.

Tidak hanya dikenal tegas dan berani, Ia juga disebut sebagai presiden panutan dalam menerapkan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Setidaknya ada beberapa kebiasaan dan program yang diterapkan sejak awal memimpin Chechya,  diantaranya :

1. Kebiasaannya Hariannya membaca Sholawat 5000* / hari
2. Semua Pejabat Negara dan Menteri Wajib Sholat Isya’ Dan Subuh Berjamaah di masjid, Yg tidak melaksanakan dipecat dari jabatannya
3. Anaknya yg  berumur sekitar 10 tahun telah menghapal al qur’an
4. Cinta dengan ulama’ dan habaib.

Ramzan Kadyrov juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang cinta dan dekat dengan Ulama’

…Lisannya tak pernah kering dari melantunkan shalawat nabi.

Allahumma Sholli A'la muhammad.