Salahnya istri belum tentu kekurangan istri, justru bisa jadi kesalahan suaminya  yang lalai membimbing, mendidik dan menuntunnya
Bila istri bermaksiat itu tanggungan suaminya, karena dia pemimpin, bila suami bermaksiat maka itu tanggungannya, karena dia pemimpin
Ada pula suami bermaksiat lalu salahkan istrinya, bahwa maksiatnya terjadi karena kesalahan istrinya, bagi saya sikap begitu kekanak-kanakan
"Aku bermaksiat diluar karena tidak menemukan ketenangan dirumah", Lah, bukannya tugasmu memandu istrimu agar dapat menenangkanmu?
"Aku berselingkuh karena dirumah istri ngomel melulu", diomelin lalu selingkuh atau selingkuh lalu diomelin? Alasan lagi-lagi alasan, tak bertanggung jawab
Tiada istri yang sempurna, karenanya Rasul ajarkan cara "menundukkan istri", yaitu dengan ketaatan, kesabaran, bimbingan dan kasih sayang
Penuhi hak badan dan penuhi hak pengajaran baginya dengan cinta, istri mana yang tidak membalasnya dengan cinta dan sayang yang lebih nyata?
Tuntun istri untuk menaati dan mematuhi Allah dan Rasul-Nya, agar dia bisa taat dan patuh pada suami karena Allah dan Rasul-Nya, itu yang terbaik
Boleh jadi ada banyak kebaikan lain pada istrimu, namun selalu luput dari pandanganmu, karena engkau lalai mengajarinya dan menuntunnya dalam taat
Istri tidak selalu salah, dan suami tidak selalu benar, namun selama suami benar, insyaAllah istri mengikuti, karena suami itu pemimpin, ingat itu baik-baik