IslamiNews - Sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi, Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab sebenarnya telah mengeluarkan “tantangan” mubahalah. Namun, belum ada yang secara resmi menerima tantangan itu.

Aktivis sosial media ZA Effendy di akun Twitter @ZAEffendy mencatat: “Sampai detik ini TIDAK ADA SATUPUN yang berani jawab tantangan Mubahalah ini. #KamiTetapBersamaHRS #RIPtribrata.”

Soal mubahalah Habib Rizieq, tokoh Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI), Fery Mokoginta, mengusulkan agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan mubahalah. “Karena Polri dan Imam Besar FPI terus berseteru, saya usul Pak Tito dan Habib Rizieq melakukan Mubahalah’ Retwet jika sepakat, viralkan,” tulis Fery di akun @FeryMokoginta.

Di sisi lain, aktivis liberal yang juga pengajar di Monash University, Nadirsyah Hosen, menyatakan bahwa salah kaprah jika mubahalah bisa dipakai untuk menghindari proses hukum. “Salah kaprah soal #mubahalah. Ada yang menyangka mubahalah itu bisa dipakai untuk menghindari proses hukum.  KELIRU!” tulis Nadir di akun  @na_dirs.



Dalam kultwit panjang @na_dirs membeberkan penolakan soal mubahalah Habib Rizieq. “Ini bukan masalah berani atau tidak berani bermubahalah. Ini masakah menghormati proses dan sistem hukum. Cara pembuktian sudah diatur,” demikian salah satu point kultwit @na_dirs.

Di luar konteks hukum, pengacara senior Mahendradatta menyebut pentingnya mubahalah dalam ajaran Islam. “Bukan hanya bela HRS, tetapi lebih penting ada ajaran Islam yaitu Mubahalah karena Allah SWT semata yang harus dijaga kredibilitasnya #KamiTetapBersamaHRS,” kata Mahendradatta di akun  @mahendradatta.

Copyright © 2017 ISLAMINEWS.com